Kulturpedia
Selamat datang di Kulturpedia. Tempat di mana semangat kebudayaan terus tumbuh dan berkembang. Kami berdedikasi untuk merawat dan memajukan kebudayaan Indonesia. Dengan semangat menyala, kami berupaya menggali, melestarikan, dan menyebarluaskan warisan budaya yang tak ternilai. Bergabunglah bersama kami dalam perjalanan ini dan rayakan!
Literasi
Membuka wawasan, baca tanpa batas, karena ilmu itu asik!
Edukasi
Belajar seru, belajar makin paham dan tidak mudah terpapar hoaks.
Kerja Riset
Cari tahu lebih dalam, bicara pakai data, bukan sekadar asumsi.
Kebudayaan
Rayakan identitas bersama, karena budaya Indonesia ragam maknanya.
Sejarah
Kenali masa lalu biar langkah ke depan makin mantap
Arsip
Simpan jejak, jaga warisan, biar gak hilang ditelan zaman
Agenda #1
Menelusuri Batik Tulis Pekalongan dari Sejarah Batik Oey Soe Tjoen
Ini adalah agenda riset Kulturpedia yang pertama. Kami memulainya di Pekalongan, Jawa Tengah. Tepatnya di industri Batik Oey Soe Tjoen yang sudah masyhur di kalangan kolektor pengagum kain khas Indonesia ini.
Batik Tulis Oey Soe Tjoen
Batik Oey Soe Tjoen kini sudah berusia tiga generasi. Mbak Widya, sebagai generasi penerus kakeknya, selalu berupaya tidak hanya menjaga tradisi, namun juga memajukannya dengan tetap bergelut di industri seni batik tulis peranakan di Pekalongan. Mengenalkan kepada dunia satu bagian dari warisan budaya dunia yang diakui UNESCO.
Kulturblog
Beragam Ensikopedi Kebudayaan Indonesia

Mengapa Hari Batik Nasional Diperingati Setiap 2 Oktober?
Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional. Penetapan tanggal ini bukan merujuk pada hari lahirnya batik, melainkan berawal dari momen bersejarah ketika UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity (Warisan Budaya Takbenda milik kemanusiaan) pada 2 Oktober 2009. Pengakuan dunia ini menegaskan bahwa batik bukan

Dari Tulis Tangan ke Mesin: Batik Pekalongan dalam Pusaran Modernisasi
Perjalanan batik di Pekalongan tidak bisa dipisahkan dari riak pasar dan gelombang besar industrialisasi. Dari masa ketika batik mengangkat martabat sosial-ekonomi warganya, hingga saat teknologi baru mengubah peta persaingan, batik Pekalongan berulang kali diuji oleh beraneka krisis. Kehadiran batik printing, dengan produksinya yang masif dan murah, bukan sekadar persoalan selera

Pameran 100 Tahun: Merayakan Kegigihan Keluarga Oey Soe Tjoen dalam Skena Batik Tulis
Momen ini akhirnya tiba. Batik Oey Soe Tjoen (OST) telah genap 100 tahun mengarungi dunia batik tulis yang sarat kegetiran-kegembiraan, rasa sedih-senang, asam-garam, dan pahit-manis. Melalui pameran Keteguhan Hati Merawat Warisan, generasi ketiga Rumah Batik OST, Oey Kiem Lian—atau yang acap dikenal Widianti Widjaja—menampilkan karya-karya dari tiga generasi dan melakukan

Seabad Berkarya, Rumah Batik Oey Soe Tjoen Pamerkan Warisan di TIM
JAKARTA, kulturpedia.id – Rumah Batik Oey Soe Tjoen (OST) menandai kiprahnya yang telah memasuki usia 100 tahun dengan menggelar pameran di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Pameran bertajuk “Keteguhan Hati Merawat Warisan” itu digelar selama 10 hari hingga Minggu (3/8/2025) mendatang. Pasca resmi dibuka pada Jumat (25/7/2025)